Sabtu, 18 Desember 2010

DESEMBER


Woooooooooo.........
Haaaaaaaaaaaaaaa, sebelumnya, gue bersihin dulu ni debu..... Terhitung awal semester gak pernah dibersihkan ni blog.

Desember, 18 2010

Gak terasa, waktu berputar dengan jam, menit, detik (loh?). Tiba bulan yg dinanti-nanti.
Alaah, basa basi, to the point, gue gak ada topik nge blog. HADOOOH...


Setelah dipikir, ditimbang dan digoreng dengan minyak jelantah, gue nemu topik bagus nih menjelang akhir tahun. Okay, off the intermezzo, TO THE POINT.


[Kilas balik tahun 2010.]

Juli 2010. Banyak yang gue alami di tahun ini (ada yang nanya?). Salah satunya, ni tahun pertama gue kuliah. Dimulai dengan OSPEK militer sampe ngorbanin beribu-ribu helai rambut, nahan gundul yg HOT, sampe dikerjain makhluk yg disebut Kakak Tingkat. Awal tahun ajaran ini memang serius, sampe 3 bulan terakhir gue udah gak ada minat buat kuliah. Entah apaan alasan gue, yg ada malas doank...

Oktober 2010. 3 bulan setelahnya, kenyataan pahit terjadi. Hilang lagi rasa yg gue sebut cinta. Dari situ gue belajar, apa artin cinta kalo gak ada pengorbanan, dan yg namanya cinta buat gue udah mati. Itulah pengorbanan gue buat dia selama ini. Gak ada gunanya masa lalu, masa depan cerah menunggu di depan, so WTF!!!

November 2010. Rasanya makin sakit. Kalo dari dulu gue gak nyobain, gak bakal kayak gini. Inilah yg disebut keterbatasan manusia. Saat dia mendapatkan segalanya, tak ada lagi yg ingin dicari kan? Saat gue dah dapat nikmatnya, apa yg harus gue cari selanjutnya? Destiny of death or forgiveness from a stone? Entahlah. Yg jelas, gue hidup dan bebas. Masa lalu hanyalah tinta abu-abu yg tak jelas tujuannya. Kertas putih hanya untuk para seniman berbakat. Sampah ini hanya ada pada gue. Gue rasa tinta hitamlah yg cocok buat kertas sampah ini.

Desember 2010. Inilah arti sahabat. Sorry gue jarang berbaik hati buat kalian. Tapi cukup dengan traktiran kan? Ehehehehe. 9 Desember, angka keramat bagi gue. Sekali dalam setahun hidupku makin berkurang di dunia ini, hahahahahahaha. Ambil hikmahnya, gue PENDOSA. Rasanya bukan apa yg gue bayangkan. Kosong. "Ini bukan gue". Cuma itu yg gue dengar dalam otak gue.
Natal hampir tiba, rasanya tetap sepi.


Manusia, mahkluk yg rapuh.
Manusia, akan menjadi kuat saat rapuh, saat dia tau "batasan"nya.

Saat merasa segalanya, tak ada menandingi.
Saat itu dia sudah kalah oleh dirinya sendiri.

Tak ada yg sempurna.
Begitu kata mereka.

Ini adalah sebuah pola,
dimana hal yg sama takkan jadi berbeda.

Orang dewasa bukan kuantitasnya,
cara berbicara adalah kualitanya.

Takkan ada yg tau apa yg didepan.
Sampai seseorang mencapai dan tertahan.

Ini hanyalah sebuah bayangan.
Bayangan yg gak akan pernah mengejar sang majikan...




Yah, sekian kilas balik versi Christian Ronaldo. Hahahaha.
GUe malming dulu ah....
SEE YOU!!!